Powered By Blogger

Jumat, 23 November 2012

DI BALIK MATA INI

Riana duduk di sebuah taman di depan rumahnya sambil memainkan biolanya. Nada-nada indah mengalun dengan merdu. Siapa saja yang mendengarnya pasti akan tersentuh. Meskipun buta riana termasuk perempuan yang sangat berbakat. Dia tergolong dalam orang-orang cacat yang memiliki kelebihan.

Sepuluh tahun yang lalu, saat riana duduk di bangku SD, dia mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya. Saat itu di tengah bermain kejar-kejaran bersama teman kecilnya yang bernama satria. Pada saat yang sama satria berlari menuju kejalan raya, tanpa di sangka mobil melintas ke arahnya, riana yang melihat kejadian itu langsung berlari ke arah satria dan mencoba menariknya agar terhindar dari mobil itu. Alhasil satria terbebas dari mobil itu tetapi malah dirinya yang tertabrak. Inilah penyebab kebutaannya. Melihat hal itu satria terus-terus saja di hantui rasa bersalah yang amat mendalam sampai sekarang ini. Dia rela melakukan apa saja demi menebus rasa bersalahnya terhadap riana bahkan dia rela mendonorkan matanya tetapi riana menolaknya. Hingga pada akhirnya satria mengikuti orang tuanya ke luar negri.

Hari-hari riana di isi dengan kegelapan. Dia tidak pernah merasa putus asa maupun mengeluh. Dia tetap saja menikmati hari-harinya dengan senyuman. Dia tidak pernah menjadikan kebutaannya ini sebagai alasan untuk terpuruk. Justru dia merasa beruntung karena masih di beri kesempatan untuk hidup dan menjalani hari-hari.Kadang-kadang riana diliputi rasa rindu dengan satria sahabatnya. Sudah tiga tahun mereka tidak pernah bertemu. Meskipun kehilangan satria riana memiliki teman baru yoga namanya. Mereka bertemu di tempat les biola. Yoga adalah laki-laki yang baik, meskipun belum lama berkenalan tetapi dia sangat baik dan perhatian terhadap riana. Entah mengapa setiap berada di dekat goya riana selalu merasakan sesuatu yang aneh. Dia selalu merasa kalau yoga seperti tidak asing baginya dan terasa sudah lama mengenal yoga. Tapi siapa pun dia, riana sangat berterimah kasih karena sudah baik padanya dan selalu membuat dia bahagia.

Sebulan pun telah berlalu, yoga dan riana makin akrab saja. Suatu hari riana menangis karena rindu akan sahabatnya yang telah lama meninggalkannya. Yoga yang tidak tega melihat riana menangis akhirnya menghiburnya dan mengembalikan senyum cerianya kembali. Dia selalu membuat hari-hari riana penuh dengan keceriaan dan selalu ada disaat riana butuh dimana pun dan kapan pun. Riana sangat berharap suatu hari nanti ketika keajaiban datang menghampirinya dan dia sudah dapat melihat lagi, orang yang akan ia temui pertama kali adalah yoga, dia ingin menatap wajah yoga dan membelainya, sekaligus ingin berterimah kasih karena sudah baik padanya.

Kebersamaan mereka yang di rajut untuk beberapa bulan saja akhirnya kandas di tengah jalan. Entah mengapa yoga tiba-tiba menghilang dan sulit sekali untuk di hubungi. Lagi-lagi riana harus ditinggalkan oleh orang-orang ia sayangi. Dia sangat sedih karena harus menerimah kenyataan itu dan lebih menyedihkan lagi, di saat dia akan melihat lagi dia harus kehilangan yoga. Padahal selama ini dia selalu mengimpikan akan melihat yoga dan berbagi kebahagiaan dengannya. Setelah sekian lama menunggu donor mata, akhirnya ada juga pendonor mata yang datang. Entah siapa pendonor mata ini, identitasnya sangat di rahasiakan. Menurut dokter belum saatnya kamu mengetahui siapa pendonor mata ini, nanti setelah kamu melihat baru bisa mengetahuinya. Hatinya begitu galau mendengar pernyataan dokter karena dia ingin sekali berterimah kasih pada sang pendonor mata.

Seminggu setelah operasi mata berjalan. Akhirnya riana sudah bisa melihat indahnya dunia ini. Apa-apa saja yang dulu ia tidak bisa liat akhirnya dia bisa melihat, menyentuh dan merasakannya. Bahkan wajahnya pun akhirnya sudah bisa ia lihat di depan cermin. Dia sangat bahagia.

Tak ada kata-kata yang ia dapat ucapkan selain beryukur kepada yang di atas. Diam-diam dia meneteskan air matanya. “andaikan yoga dan satria ada di sini”. Ucapnya lirih. Tiba-tiba saja dia di kagetkan oleh panggilan mamanya, dia lalu buru-buru menghapus air matanya. Dia kaget dan sedikit heran ketika mamanya memberikannya sebuah surat. Buru-buru ia membacanya. Setelah membaca isi surat, tak kuasa ia menangis dan berteriak sekeras-kerasnya. Ternyata pendonor matanya adalah satria alias yoga. Selama ini orang yang bernama yoga adalah satria, di memberikan matanya karena dia ingin melihat riana bahagia dan sebagai wujud rasa bersalahnya di masa lalu. Riana tak kuat lagi, dia terus-terus saja menagis. Dan lebih membuat hatinya hancur adalah pendonor matanya adalah sahabatnya sendiri. Entah apa yang harus ia lakukan, dia belum sempat berrterimah kasih karena tiga hari setelah operasi satria sudah berangkat ke luar negri.
  
Ini merupakan kejadian yang amat tidak bisa di lupakan riana, karena di balik matanya terdapat mata satria. Mata riana adalah mata satria, begitupun sebaliknya. “jaga mataku baik-baik riana, aku sangat bahagia bisa melihatmu bisa melihat lagi. Senyum mu adalah bahagiaku”. Begitulah pesan terakhir di isi surat satria.

Mata adalah ciptaan terindah yang di berikan oleh allah. Salah satu hadiah yang sangat luar biasa yang diberikan oleh allah adalah penglihatan.

Penulis : nining suarsini juhry

Akhir Kisah Kita


Pagi ini matahari baru muncul dari ufuk Timur. Kaca jendela rumahku masih basah oleh embun, suasana dingin menyergapku sampai menusuk tulang. Pagi ini rasanya malas sekali keluar dari tempat tidurku dan pergi ke sekolah. Kalau tidak dibangun paksa ibu,aku pasti bakalan kebablasan bangun sampai siang. Seperti biasanya ayah mengantarku ke SMA 123 yang cukup terkenal di Bandung. Sesampainya di gerbang cepat-cepat aku berlari menuju kelas. Aku mengumpat “Huh,masih harus naik 2 anak tangga lagi,bakalan terlambat nih!”. Sesampainya di pintu kelas,ternyata bu Murni sudah mengabsen muridnya dari tadi. Bu Murni yang melihatku diluar kelas langsung menutup pintu dan tidak memperbolehkanku masuk. Dengan langkah lunglai aku duduk di bangku depan kelasku dan menunggu sampai pelajaran Biology selesai. “Aduh,sial banget sih aku hari ini!Harusnya tadi gak usah pake acara sarapan dulu dirumah”,aku memaki diriku sendiri.
    Tak lama kemudian dari kejauhan aku melihat seorang anak laki” berlari lari. Kutajamkan penglihatanku. “Astaga! Itu kan Kemal! Jadi dia telat juga”,teriakku. Kemal adalah teman yang paling pintar dikelasku. Dia itu orangnya nyebelin sekaligus cowok yang kusukai semenjak aku duduk didepannya. Sekarang dia udah berada di depanku. “Bu Murni udah masuk kelas ya?” tanyanya dingin. Aku mengangguk. “Dasar! Mau nanya aja sikapnya udah angkuh begitu”pikirku dalam hati. Dia pun duduk di bangku sebelahku dan menunggu sampai bel pelajaran pertama usai. 10 menit kami diam tanpa bicara. Akhirnya aku ngajak dia ngobrol,sekaligus nanya soal mtk. Dia kan emang paling jago mtk dikelasku. “Eh,kamu udah ngerjain tugas Mtk belum?Boleh nanya gak?”tanyaku. “Sudah, lo mau nanya?Sorry ya gue lagi sibuk!” katanya masih bernada dingin. Aku jadi diam. “Huh,sibuk apanya?!Dari tadi juga main hp. Bilang aja gak mau bantuin.”kataku dalam hati. Kami masih duduk sampai bel pelajaran pertama usai.
    Kriiiiiiiiiiiing. Bu Marni pun keluar dari kelas. Aku dan Kemal segera masuk dan duduk ditempat duduk kami. Saat pelajaran Mtk pun di juga nyebelin setengah mati.”Sssst,Kemal. Tunjukkin rumus yang nomor 2 dong”,kataku sambil memohon. “Nomor 2? Masa nomor 2 aja lo gak tau sih.Pasti lo gak merhatiin guru nerangin tadi ya?Lo cari aja di buku!Salah lo sendiri gak merhatiin”,bukannya ngasih tau,dia malah marah-marah.Aku udah kesel banget. Sampai saat bel jam pulang pun aku masih kesal dengan Kemal. Saat jalan kaki menuju rumahku,aku marah” gak jelas. “Ih,salah apa sih aku sama Kemal!Kok dia jahat amat sih.Aku doa’in dia dapat musibah”,kutukku. Eh,gak taunya malah aku yang jatuh. Gara gara marah marah aku sampai gak ngeliat parit yang cukup dalam didepanku. Duh!Rasanya sakit banget.Gak kuat berdiri. Mana gak ada orang lagi buat dimintai tolong. “Heh!Mau berapa lama lo diem disitu”,kulihat arah sura itu berasal.Ternyata……Kemal! “Bisa berdiri gak?”,tanyanya. Berusaha kugerakkan kakiku,rasanya sakit sekali.Ternyata dia mengerti keadaanku langsung memapah tubuhku dan menggendongku ke belakang. Aku kaget,baru kali ini aku digendong,sama cowok pula!Dan cowok yang kusukai lagi. Mimpi apa aku semalam,meskipun dia nyebelin,tapi gak pernah ngurangi rasa sukaku dengannya.Aku jadi tersenyum sendiri. “Eh,rumah lo dimana sih? Dideket sini ya?,tannyanya. “Iya,diperumahan sana belok kiri,terus dipertigaan belok kanan.Nyampe deh”,ujarku. “Oh,terus kenapa lo bisa jatoh tadi?dasar bego!”katanya. “Gak kok,tadi cuma kepeleset aja”kataku berbohong.Gak mungkinkan aku jawab kalo aku jatuh karena mikirin dia. “Kemal,aku mau nanya,kok kamu sentimen sih sama aku tadi di sekolah. Aku kan cuma nannya baik baik,jawabnya malah ketus begitu. Kan kita bisa jadi temen”kataku. “Soal yang itu gue minta maaf deh.Abis lo sih!Gue tu lagi serius ngerjain soal malah lo ganggu”katanya “Serius nih?Berarti kita udah temenan kan?”ujarku berseri seri. “Terserah apa kata lo deh. Nih udah nyampe.Badan lo kecil tapi beratnya minta ampun”. Aku pun nyengir dan cuma bilang makasih dengannya. Dengan jalan terpincang pincang aku masuk kerumah. Hari ini seneng banget!
    Semenjak kejadian itu sikap Kemal kepadaku berubah.Kami jadi akrab.Main bareng bareng,jajan bareng bareng,belajar bareng bareng,tidurpun bareng bareng(haha,gak mungkin lah). Tapi semenjak sebulan terakhir,Kemal menghindariku dan gak mau main denganku. Sampai suatu hari aku melihatnya bergandengan tangan dengan seorang cewek berkulit putih dan cantik didepan gereja seusai dia berdo’a. Hatiku saat itu remuk. Malamnya aku berdoa, “Ya Allah,salahkah bila aku tulus mencintainya? Aku tau kami berbeda keyakinan. Tapi aku tak bisa bohong kalau selama ini rasa sayang ini semakin bertambah. Aku mencintainya hanya karenaMu ya Allah. Jikalau kami berjodoh nanti,maka dekatkanlah kami”,aku berdo’a khusyuk sekali. 
    Seminggu berlalu Kemal tidak masuk sekolah.Kudengar kalau dia masuk rumah sakit. Sorenya langsung ketumui dia di rumah sakit. Aku terkejut melihat kepalanya yang sedikit botak “Kemal,kamu kok sebulan ini ngehindari aku sih?Terus kok bisa dirawat dirumah sakit?Sakit apa?”,tanyaku cemas.Kemudian dia memegang tanganku.Aku kaget,tapi tidak kutolak tangannya memegang tanganku. “La,gue pengen ngomong jujur ke elo.Sebenarnya gue ngehindarin lo biar bisa ngilangin perasaan suka gue ke elo.Gue sayang sama elo!”. Aku kaget bukan main.Jantungku berdegup kencang.Kemal?Suka sama aku? Impossible! “Ah,kamu.Jangan bercanda?Udah sakit masih sempat sempatnya bercanda”,kataku masih tak percaya. “Gak,gue gak sedang bercanda.Gue suka sama elo La. Gue ngehindari lo karena kita berbeda keyakinan.Dan gue tau itu salah.Tapi gue gak bisa bohong dan nutupi rasa sayang gue ke elo. Dan juga sekarang gue kena penyakit Kanker otak semenjak gue sd. Gue gak mau nyusahin elo karena penyakit gue ini”katanya. Apa!Kemal kena kanker? Rasanya aku ingin sekali menangis. “Mal,aku tau kita gak seiman.Aku meyakini Allah S.W.T sebagai Tuhanku dan kamu meyakini Isa Al-Masih sebagai Tuhanmu.Tapi hendaknya jikalau kita berjodoh,Tuhan gak bakalan misahain kita dengan penyakitmu ini”,kataku sesegukan. “La,udah jangan nangis.Gue gak suka liat lo nangis.”katanya sembari ngusapin air mataku. “Makanya jangan buat aku nangis dong,kamu harus kuat.Kemal yang kukenal adalah cowok yang kuat dan gak pernah mau kalah”,kataku berusaha tersenyum. “La,kamu mau gak nurutun permintaan ku. Satuuuu aja”,pintanya. Aku mengangguk,ini kali pertamanya di bicara menggunakan aku-kamu. “Tolong kamu ajari aku sholat,aku tau kita pasti bisa bersama jika kita satu keyakinan. Sekarang umurku udah 18 tahun.Aku berhak menentukan jalan hidupku sendiri.Mama Papa pasti ngijinin aku masuk Islam.Dan aku mencintaimu hanya karena Allah”katanya lemah. Aku terkejut karena disaat keadaannya seperti itu dia malah minta diajarin sholat dan ingin masuk islam. Aku pun membantunya berdiri dan membantunya berwudhu. Lalu mengajarinya sholat. Setelah itu sayup sayup kudengar dia mengucapkan “asyhadu an-laa ilaaha illallaa, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah”. Aku kaget bukan main.Ternyata dia hafal 2 kalimat syahadat tanpa kuketahui sebelumnya. Dan disaat itu pula nafasnya berhenti dan meninggalkanku selamanya. Aku menangis sejadi jadinya. Tapi aku tau,ini sudah takdir Allah. Aku tak boleh menyesalinya. Kemal….adalah cowok pertama yang mengenalkanku apa artinya cinta dan kasih sayang dan kewajibanku sebagai seorang Muslim
TAMAT
Oleh: Sania Dewanti

Rabu, 14 November 2012

LOVE AND DREAM


LOVE AND DREAM

Jam dinding sudah hampir menunjukkan pukul 13.10, saat pelajaran disekolah berakhir untuk hari ini. Ketika sedang membereskan buku, tiba-tiba Cathy menghampiri dan mengajakku karokean sore nanti.
“Kim, nanti sore kita karokean yuk!”
“Cuma berduakan?”
“Iya”
“Oke, jam berapa?”
“Bagaimana kalau jam…4?”
“Mmm…Iya deh, tapi kita langsung ketemu ditempat karokeannya ya?”
“Sip…ya udah, kalau gitu aku duluan ya Kim, bye..”
“Bye…”

Sepertinya hari ini aku harus pulang sendiri. Sandra yang biasanya jalan bersamaku tiap pulang sekolah sepertinya tidak masuk hari ini. Setelah berlatih tennis tadi, sepertinya badanku mau remuk, ditambah lagi terik matahari yang menyengat, membuat keringatku hampir tidak berhenti menetes. Untunglah jarak rumahku kesekolah tidak begitu jauh.
“Mama…aku pulang,”
Tidak ada yang menyahut atau pun menyambutku. Mereka semua kemana??
Hmm..ya sudahlah, akukan harus istirahat dan tidur, agar badanku fit lagi.
***

“Hua…hm…”
Mataku masih lengket, seperti tidak mau dibuka. Kucoba untuk melirik jam dinding yang hampir menunjukkan pukul setengah 4. Huhh…sebenarnya aku masih ngantuk dan ingin tidur lebih lama lagi, tapi aku sudah terlanjur berjanji dengan Cathy, lagipula aku pantang sekali ingkar janji. Aku berusaha bangkit dan pergi mandi, lalu siap-siap untuk pergi.
“Kim, kamu mau kemana?” tanya mama
“Kim ada janji sama Cathy ke karokean ma, boleh ya?”
“Iya, jangan terlalu lama, kamu jugakan harus belajar”
“Oke ma..” pamitku seraya mencium tangan mama.

Sepertinya aku akan datang sedikit terlambat. Ketika sampai, aku belum melihat tanda-tanda keberadaan Cathy, aku memutuskan untuk menunggunya dan duduk disalah satu bangku panjang dipinggir jalan, tepat disamping tempat karokean. Hampir 15 menit aku menunggunya, tapi sampai sekarang batang hidungnya pun tidak kulihat. Kuraih ponsel didalam tasku dan mencoba meng-callnya.
“Nomor yang anda tuju sedang sibuk atau berada diluar jangkauan, harap hubungi beberapa saat lagi”
“Arghh…si Cathy kemana sih!?” kucoba lagi meng-callnya untuk yang kesekian kalinya, tapi masih suara operator itu lagi yang berbicara. Kuputuskan untuk pulang dengan membawa rasa jengkel yang memenuhi kepalaku. Kalau tahu begini…aku tidak akan mengorbankan waktu tidur siangku tadi. Saat berjalan menuju kerumah, aku melihat ‘tukang burger’ langgananku, sedang nangkring dibawah pohon. Kupikir…dari pada keluar rumah tanpa mendapatkan sesuatu, lebih baik mengisi perutku dengan burger yang lezat itu. Aku membeli dua burger dan menyantapnya dibawah pohon rindang. Ketika sedang asyik dengan burgerku, tiba-tiba sebuah bola kaki menghantam kepalaku lumayan keras.
“Aww!!!” tiba-tiba kepalaku serasa dikelilingi kunang-kunang, dan pandanganku pun mulai kabur.

Selang beberapa menit…
“Hei…kau sudah sadar?” ada seseorang yang berdiri disampingku, kucoba untuk bangun dari kursi panjang ini.
“Maaf ya? Tadi aku tidak sengaja menendang bola kearahmu, sekali lagi aku minta maaf ya?” ternyata lelaki ini yang membuat kepalaku jadi memar dan mengorbankan burgerku.
“Iya” aku hanya menjawab singkat dari beberapa permintaan maafnya.
“Oh iya, perkenalkan, namaku Steve, aku orang baru dikota ini. Namamu?” lelaki itu mencoba mengakrabkan suasana dengan duduk disampingku dan menanyakan namaku lalu mengulurkan tangannya tanda ingin bersalaman. Apa ini caranya agar merasa tidak bersalah?
“Kimmy, atau Kim saja,” jawabku singkat. Entah kenapa, rasanya hari ini adalah hari tersial yang pernah kualami, dari harus mengorbankan tidur siangku, menunggu seseorang yang tidak jelas, sampai hantaman bola kaki yang membuat kepalaku jadi sedikit memar.
“Aku lupa! Aku pergi dulu ya,” aku segera pergi, demi mencegah pembicaraan yang semakin panjang. Sepertinya dia berusaha memanggilku, tapi…ku cepatkan langkahku dan pura-pura tidak mendengarnya. Dijalan…aku tertawa kecil sambil membayangkan wajah lelaki tadi. Aku merasa bersalah telah mengacuhkannya ketika dia memanggilku.Tapi…kalau dipikir-pikir, wajahnya cukup tampan dan agak ‘sedikit’ keren sih…aaaaa….apa sudah kupikirkan! Tidak-tidak! Akupun segera berlari agar lebih cepat sampai kerumah.
***

“Kim!” Sandra memanggilku dan berusaha mengejarku.
“Sandra? Kok kemarin gak masuk sekolah?” tanyaku pada Sandra.
“Duh, kemarin tuh, aku disuruh sama mama buat jemput sepupuku dibandara yang baru datang dari Malang”
“Oh…jadi gitu,” akupun segera mengajak Sandra masuk kelas, karena sebentar lagi pelajaran akan dimulai.
“Anak-anak..kalian akan mendapatkan teman baru dikelas ini,” belum selesai Pak Haru bicara, semuanya gaduh, mempeributkan siapa murid barunya, perempuan atau laki-laki, keren or ya…bla bla bla.
“Harap semuanya tenang! Silahkan masuk dan perkenalkan dirimu,” anak itu pun masuk, “Hah…???” diakan…kok? Sandra yang duduk disampingku tiba-tiba mendekat.
“Kerenkan? Itu sepupu aku lo, yang ku ceritakan tadi,” kata-kata Sandra membuat terdiam.
“Perkenalkan, nama saya Steve. Saya pindahan dari SMAN-10 Malang. Saya harap kalian mau menerima saya menjadi teman kalian dan kita bisa berteman baik,” dengan senyumannya itu membuat anak perempuan semakin heboh, terutama Cathy, yang membuatku jadi mengalami hal seperti kemarin dan hari ini, huh… Steve berjalan melewatiku, ia seperti melempar senyumnya kearahku. Oh tidak! Apa dia mengenaliku dan masih ingat kejadian kemarin? Aku langsung melempar wajahku kearah depan dan tidak membalas senyumnya.
***

Bunyi bell istirahat pun berbunyi, perut yang belum sempat terisi dirumah tadi pagi juga ikut berbunyi. Aku segera mengajak Sandra pergi kekantin untuk makan sesuatu.
“San, kekantin yuk, aku lapar…”
“Iya…tapi kamu kukenalin dulu yah ke Steve?”
“Apaaaa….San, perutku gak bisa nunggu selama itu..” aku berusaha membatalkan niat Sandra yang ingin memperkenalkan aku dengan sepupunya itu.
“Kimmy sayang…sebentar aja kok…siapa tahu Steve mau pergi kekantin juga,”
“Iya deh…terserah kamu aja, tapi San, gimana mau ngajak si Steve kalau perempuan-perempuan centil itu berusaha mendekatinya seperti itu. Apalagi…salah satu dari mereka si Cathy, sekarang aku lagi bermasalah sama dia,”
“Memangnya ada apa sih antara kamu sama Cathy?”
“Sudahlah, itu tidak penting. Kita kekantin yuk San…”
“Ya udah deh, yuk..” aku dan Sandra pun pergi menuju kantin.

Tiba-tiba dari belakang, seseorang memanggil Sandra. Hah!! Si Steve!
“San! Kok tega sih ninggalin,”
“Eh, Steve, sorry…soalnya tadi kulihat, kamu sibuk sama penggemar-penggemar baru kamu” hahh?? Udah kayak seleb aja pakai ‘penggemar’ segala.
“Oh iya, Steve, ini Kimmy sahabat dekatku,” Steve tidak membalas perkataan Sandra, ia hanya diam tersenyum simpul sambil melirikku.
“Steve? Kok gak kenalan sih…temanku cantikkan…udah pintar, baik, jago main tennis lagi..” aku segera membungkam mulut Sandra yang terlalu banyak bicara itu.
“San! Kamu apa-apaan sih!” bisikku keSandra. Sandra hanya tersenyum sambil menggaruk kepalanya.
***

“Kim, hari ini club tennis latihankan?” tanya Sandra
“Eh, iya San, kamu duluan aja?”
“Ya udah, aku duluan ya…bye…”
“Bye…”
Saat Sandra pergi, Cathy datang menghampiriku.
“Kim, maaf ya..kemarin aku gak datang kekarokean..soalnya aku ketiduran sampai-sampai aku lupa kalau kita ada janji..” astaga….ternyata dia enak-enakan tidur! Sementara aku, harus mengorbankan tidur siangku. Tapi…ya sudahlah.
“Iya, gak papa kok, Cath, aku latihan tennis dulu ya,”
“Oh, eh iya..”
***

Segala yang kualami kemarin dan tadi pagi, kulampiaskan saat bermain tennis. Untunglah membawa pengaruh yang positif dalam permainaku. Akhirnya….keinginanku untuk terpilih menjadi pemain tennis putri yang akan mengikuti pertandingan tennis antar sekolah mewakili sekolahku.
Ketika akan pulang, aku melewati gerbang sekolah, seseorang menyapaku dari belakang.
“Hei…!”
“Steve??” aku terkejut dan segera berbalik arah, berlari untuk mmenghindarinya. Tapi aku salah, dia lebih cepat dari yang kubayangkan.
“Kau mau melarikan diri seperti kemarin lagi ya?” dia menepuk bahuku.
“Melarikan diri?!” aku berusaha untuk tidak tahumenahu. Dia memberikan sesuatu. Hah? Ini kan sapu tanganku? Dari mana ia mendapatkannya?
“Kamu meninggalkan ini dibangku taman kemarin…” jadi…dia menungguku hanya untuk mengembalikan ini?
“Inikan belum terlalu sore, bagaimana kalau kamu menemaniku jalan? “
“Eh? Kenapa harus aku? Ajak aja Sandra,”
“Ya udah kalau kamu gak mau, kalau gitu aku duluan ya,” wah…sepertinya dia marah, lagipula..dia juga sudah mau mengembalikan sapu tanganku.
“Steve! Aku mau, tapi hanya sebentar ya, aku takut mamaku khawatir,”

“Oke..!” kami pun memulai jalan-jalan kami dengan pergi makan es cream. Aku sebelumnya tidak menyangka kalau Steve adalah orang yang menyenangkan, bahkan aku hampir tidak bisa berhenti tertawa melihat kelakuannya yang sedikit konyol itu. Hampir dua jam kami pergi, akupun mengajak Steve untuk pulang karena matahari sebentar lagi terbenam.
“Steve, pulang yuk,” ajakku
“Yuk,” saat perjalanan pulang, Steve banyak cerita mengenai keluarganya. Aku kagum dengannya, dia bisa setegar itu. Menerima kenyataan kalau mama yang kita sayangi sudah tiada…menurutku tidak mudah. Tapi aku melihat sesuatu yang berbeda dari Steve.
“Ini rumahku. Makasih ya sudah ngajakin aku jalan..” aku mengatakan ini dengan kepala menunduk, bahkan aku tidak berencana mengatakan ini.
“Seharusnya yang berterimakasih tuh aku. Oh iya, kapan-kapan bolehkan aku mampir kerumahmu? Kalau kamu mau bertemu denganku, datang aja kerumah Sandra, untuk sementara aku tinggal dirumahnya,” sifatnya yang terlalu percaya diri dan ‘kurang tahu malu’ itu membuatku kurang yakin kalau wajahnya cool dan setampan ini, tapi itulah Steve yang kukenal.
“Terserah kamu aja, aku masuk dulu ya,”
“Ya udah, aku pulang ya. Bye…”
“Bye…”
***

Kegiatan seharian ini membuatku lelah. Kurebahkan badanku ketempat tidur, membuatku sedikit rileks. Aku tidak sabar menanti datangnya hari pertandingan tennis itu tiba, tapi sebelum itu aku harus berlatih lebih keras dari sebelumnya.
Hari demi hari ku lewati dengan latihan yang keras. Pertandingan tinggal beberapa hari lagi, aku harus menjaga kesehatan dan mempersiapkan mentalku dari sekarang. Gara-gara sibuk latihan, akhir-akhir ini aku jadi jarang berteman dengan Sandra dan Steve. Setelah latihan, aku berencana untuk menemui mereka dikelas. Saat dikelas, tidak sengaja aku mendengar pembicaraan Cathy dan Steve.
“Steve, gimana kalau nanti sore kita jalan?” ajak Cathy
“Mmm…ide yang bagus, kita jalan kemana?” jawab Steve yang sesekali melihat kearahku.
“Makan di Café Launch gimana? Jam 3 ya?”
“Oke deh…”
Maksud Steve apa menerima ajakan Cathy? Kupikir Steve bukan playboy? Ah, sudahlah, aku tidak ingin berburuk sangka dengan Steve.
***

Kucoba untuk menutup mataku, beristirahat sejenak melepas rasa lelah. Entah kenapa ketika kututup mataku, yang muncul adalah wajah Steve. Aku tersentak, mengingat kalau Steve dan Cathy janji ketemuan sore ini. Aku langsung melirik arlojiku, hah! Hampir jam 3! Aku segera bersiap menjadi penguntit hari ini. Tidak lupa ku gunakan kacamata dan topi sebagai penyamaran. Dengan sepeda gunung, aku berusaha sampai tepat waktu ke Café Launch. Sepertinya, mereka belum datang. Karena terlalu kelelahan, aku sampai memesan jus apel dan duduk disalah satu meja. “Hah! Mereka datang!” aku hampir tersedak dan cepat-cepat menutupi wajahku dengan pura-pura membaca Koran. Sepertinya pembicaraan mereka asyik sekali, aku berusaha memfokuskan pendengaranku dengan apa yang mereka bicarakan. Sesekali

Steve sepertinya melihat kearahku, dengan segera ku sembunyikan lagi wajahku dibalik koran. Tiba-tiba seorang waiters memperingatkanku.
“Maaf mbak, korannya terbalik?” kata waiters itu,
“Eh, oh iya. Hehe” wajahku langsung memerah dan jadi salah tingkah. Oh tidak, jangan-jangan Steve tadi melihatku gara-gara koran ini. Sudahlah, aku harus tetap fokus. Tiba-tiba Steve menggenggam tangan Chika, mereka berdua terlihat sangat bahagia. “Jangan-jangan….mereka sudah..” aku tidak tahan lagi melihat mreka berdua seperti itu, aku tidak ingin air mataku menetes disini. Dengan lekas, aku menghampiri waiters dan membayar minuman ku. Dengan sekuat tenaga ku kayuh sepedaku agar lebih cepat sampai. Dirumah, pikiranku tidak menentu. Setiap aku berkedip, bayangan Steve dan Chika selalu muncul. Berjam-jam aku mengurung diri dikamar dan tertidur. Saat bangun, kantung mataku bengkak, aku terlhat kacau. Aku baru sadar, dengan yang ku lakukan ini tidak akan mengubah semuanya, mengubah Steve menjadi menyukaiku. Dia memang pantas untuk Cathy, cantik, tinggi, bahkan model disuatu majalah perusahaan swasta. Sangat berbeda denganku.
“Aku harus siap! 2 hari lagi!” kataku dengan suara lantang,
“Kim! Bisa kau kecilkan suaramu?!” kata papa yang sedang menonton televise,
“Maaf maaf..”
***

Hari ini adalah latihan terakhirku, aku harus melakukannya semaksimal mungkin. Ketika akan memukul bola, tidak sengaja aku melihat Steve lewat. Pandanganku tertuju padanya, ketika akan mendarat aku kehilangan konsentrasi dan keseimbangan.
“Bruukkk!!!” pelatih langsung berlari kearahku dan mencoba meluruskan kakiku yang terseleo.
“Kaki saya sudah baikan kok pak” kataku
“Tapi kamu yakin bisa bertanding besok?” pelatih mulai khawatir melihat kondisi kakiku yang mulai membiru.
“Bapak tenang saja, mama saya pandai memijat. Jadi saya yakin bisa bertanding besok,” aku berusaha menenangkan pelatih yang mulai panik. Aku tidak mungkin mundur lagi dari pertandingan, selain tidak ada pemain cadangan yang mengikuti latihan rutin sepertiku, pertadingan besok juga adalah saat-saat yang kutunggu. Ini semua salahku! Kenapa aku harus menyukai dan memikirkan seseorang yang tidak pernah menyukaiku bahkan memikirkanku. Aku berusaha bangun dan pulang kerumah setelah mendapat izin dari guru piket. Dengan tertatih-tatih aku berjalan menuju kelas untuk mengambil tas dilokerku. Tiba-tiba Sandra datang dan memperhatikan kakiku.
“Kim, kakimu kenapa?” tanya Sandra
“Cuma memar biasa..kamu gak usah khawatir San..” jawabku
Tiba-tiba Steve datang dan menghampiri kami berdua. Aku segera pergi tanpa menghirauan panggilaan Sandra yang bingung atas sikapku.
***

Hanya Tuhan yang bisa mengerti perasaanku saat ini. Kakiku akan terasa sangat sakit jika aku meloncat atau berlari. Tapi aku tidak peduli, berusaha untuk menutupi rasa sakit ini dari semua orang, bahkan dari diriku sendiri.
***

Akhirnya hari ini tiba juga, aku melakukan pemanasan dan berusaha untuk tidak memperlihatkan rasa sakitku didepan semua orang. Sekolahku mendapat giliran tanding kedua. Aku duduk disamping pelatih dengan berusaha tenang melihat jalannya pertandingan pertama. Dari kejauhan aku juga bisa melihat Sandra, Steve, dan…Cathy. Sandra terlihat melaimbaikan tangannya kearahku, dia memang sahabat yang terbaik untukku.
“Kim? Kamu siapkan? Bagaimana kakimu?”
“Saya siap! Mmm…kaki saya yang memar kemarin sudah sembuh pak, ini?” kataku sambil memperlihatkan kaki yang dibalut dengan kain. Sebelum menuju lapangan, aku berdoa untuk Tuhan terlebih dulu, Ia yang menguatkanku sehingga aku bisa bertahan sampai saat ini. “Wah…lawanku sepertinya hebat, aku pasti bisa!” pertandingan pun dimulai dari sekarang, pada awalnya aku masih bisa menahan rasa sakit ini, skor menunjukkan 45-15, pertanda kami unggul untuk saat ini. Waktu pun terus berjalan, satu skor lagi, maka kami menang. Aku sudah tidak sanggup, kakiku seperti mau remuk. Aku harus bisa melompat dan melakukan pukulan terakhir. Aku hampir melakukannya, dan melakukannya! Tapi ketika mendarat pandanganku mulai kabur, kepalaku sakit, dan badanku sudah tidak bisa bangkit lagi. Petugas kesehatan datang dan menggotongku, yang bisa kulihat ketika aku di bawa oleh mereka hanya Steve. Ketika sadar, aku sudah berada dirumah sakit. Aku terkejut ketika melihat Steve ada disampingku.
“Kamu udah sadar?” ia mengatakan hal yang sama, dimana kami pertama kali bertemu.
“Steve? Kamu sedang apa disini?”
“Sst…kamu istirahat aja dulu, jangan ngomong macam-macam”
“Steve? Boleh tanya sesuatu gak?”
“Apa?”
“Cathy gak cemburu ya, lihat kamu disini jagain aku? Diakan pacar kamu..”
“Apa? Hahahahahaha, Kimmy..Kimmy..Cathy dan aku tuh Cuma temanan aja..”
“Lho…jadi yang waktu di Café…” eits…aku keceplosan…
“Aku tahu kok, kalau kamu ngikutin aku sama Cathy, aku sengaja ngelakuin ini. Aku mau tahu perasaan kamu ke aku yang sebenarnya. Aku suka sama kamu sejak kita jalan waktu itu…” Steve berusaha menjelaskan kejadian sebenarnya dan mengungkapkan perasaannya.

Aku bingung harus bilang apa, ternyata selama ini aku salah menilainya.
“A….aku….juga” jawabku terbata-bata,
“Hah?! Yes…Terimakasih Tuhan…” Steve terlihat begitu senang setelah mendengar jawabanku. Tiba-tiba pelatih datang dengan raut wajah yang serius.
“Kim…kenapa dari awal kamu tidak jujur soal kakimu itu? Kalau saja kamu jujur, kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi?”
“Maaf pak..tapi saya tidak ingin membuat semua orang khawatir..”
“Tapi akibat dari ini, kaki kamu jadi korbannya!”
“Maksud pelatih?” Steve menanyakan sesuatu yang harusnya ditanyakan olehku.
“Ada bagian tulang kakinya yang patah, Kim tidak akan bisa berjalan untuk sementara waktu sampai kakinya sembuh total,”
“Tapi kita menangkan pak?” tanyaku
“Kamu ini, bukannya memikirkan kakimu tapi malah memikirkan yang lain. Ya, kita menang…tapi kita akan mengikuti pertandingan final 3 minggu lagi,”
“Selama saya masih bisa jalan, tidak ada yang perlu saya khawatirkan kan pak? Apakah kaki saya bisa sembuh dalam waktu 2 minggu pak?”
“Kamu memang keras kepala! Bisa, jika peri yang menyulapnya,” Steve langsung tertawa lepas ketika mendengar pelatih bicara.
“Steve?!” aku langsung melirik kearah Steve, dan itu membuatnya bisa sedikit diam.
“Tapi…keajaiban akan selalu ada kan pak? Asalkan kita mau berusaha,” kataku
“Terserah kamu Kim..tapi kamu harus cepat sembuh ya!” semangat pak pelatih sambil menepuk bahuku yang kemudian berlalu pergi. Steve tersenyum simpul, aku yakin bisa sembuh lebih cepat selama ada Steve dan Sandra yang selalu mendukungku^^.

Sumber : Christin N.



Senin, 12 November 2012


Sebening Cinta Embun

Embun. Aku memanggilnya embun. Titik – titik air yg jatuh dari langit di malam hari dan berada di atas dedaunan hijau yang membuatku damai berada di taman ini, seperti damai nya hatiku saat berada disamping wanita yang sangat aku kagumi, embun.

“ngapain diam di situ, ayo sini rei…” teriakan embun yang memecahkan lamunanku. Aku lalu menghampirinya, dan tersenyum manis dihadapan nya.

“gimana kabarmu embun?”

“seperti yang kamu lihat, tak ada kemajuan. Obat hanyalah media yang bertujuan memperparah keadaanku. Dan lihat saja saat ini, aku masih terbaring lemah dirumah sakit kan?”, Keluhnya.

“obat bukan memperparah keadaanmu, tapi mencegah rasa sakitnya. Embun,, kamu harus optimis ya”.

“hei rei, aku selalu optimis. Kamu nya aja yang cengeng. Kalo jenguk aku pasti kamu mau nangis,, iya kan? Udahlah rei,,, aku udah terima semua yang di takdirkan Tuhan,, dan saatnya aku untuk menjalaninya, kamu jgn khawatir, aku baik-baik aja kok”. Benar kata embun, aku selalu ingin menangis ketika melihat keadaannya. Lelaki setegar apapun, pasti akan sedih melihat keadaannya, termasuk aku.
***

Sudah 2 minggu tak kutemui senyum embun di sekolah. Sangat sepi yang aku rasakan. Orang yang aku cintai sedang bertaruh nyawa melawan kanker otak yang telah merusak sebagian hidupnya. Apa? Cinta? Apakah benar aku mencintainya??? Entahlah,, aku hanya merasakan sakit di saat melihat dia seperti ini. ya Tuhan, izinkan aku menggantikan posisinya. Aku tak ingin melihat wanita yang aku sayangi terbaring lemah di sana. Tolong izinkan aku.

Seperti biasa, aku menyempatkan diri setelah pulang sekolah untuk pergi menjenguk embun di rumah sakit.

“hai embun,, bagaimana kabarmu?”

“sudah merasa lebih baik di bandingkan hari kemarin. Gimana keadaan sekolah kita?”

“baik juga. Cuma… ada sedikit keganjalan.”

“keganjalan apa rei?”

“karena di sana tak kutemukan senyummu embun….”

“ada ada aja kamu rei,,, hahaha. O iya, kata dokter, besok aku udah di izinin pulang lho. Aku senang banget. Kamu bisa kan jemput aku di sini”.

“apa? Serius?” tanyaku kaget dan senang juga.

“sejak kapan aku bisa bohong sama kamu. Aku serius reivan algibran. Hehehhe”.

“gak perlu sebut nama lengkapku embun azzula,, aku percaya kok”. Senang sekali bisa melihat senyum dan tawamu embun,,, bathinku.

***
Waktu terasa cepat berlalu, karena sekarang aku sudah berada tepat di depan pintu kamar embun. Aku mengetuknya dan…” pagi embun,,”

“pagi juga reivan,, gimana, kamu dah siapkan antar aku kemanapun aku mau…?”

“siap tuan putri,, aku selalu siap mengantarmu kemanapun engkau mau. Heheheh”

“ok,, sekarang aku pengen ke taman. Tempat kita pertama kali bertemu rei,, kamu bisa antar aku ke sana kan?”.

“siip, berangkat”.

Taman ini menjadi tempat favorit kami. Sedih, suka, marah akan kami lontarkan di tempat ini. Tempat yang penuh dengan bunga-bunga yang kami tanam dari nol. Ya, taman ini karya kami. Taman yg terletak tepat di belakang gedung sekolah. 1 petak tanah yg tak pernah tersentuh oleh tangan manusia, ntah apa alasan mereka. Tanah yg tandus, bunga yg layu telah kami sulap menjadi taman cinta yang begitu indah, yang di tumbuhi bunga2 kesukaan kami. Sejak embun di rawat di rumah sakit, aku tak pernah mengunjungi taman ini, walaupun dekat dengan sekolahku.

“rei, kenapa semua bunga di sini layu,, apakah tak pernah kamu rawat?”. Tanyanya. Apa yang harus aku jawab,, aku tau, dia pasti marah.

“mereka layu karena tak ada embun di sini”. jawabku seadanya.

“embun? Bukannya tiap pagi selalu ada embun yg membasahinya?”

“tak ada yg lebih berarti selain embun azzula bagi tanaman ini, termasuk aku”. Jelasku yg membuat dia terdiam sesaat.

“maksud kamu?”, dia menatapku dalam.

“tak ada,, mereka cuma butuh embun azzula yg merawatnya, bukan embun biasa dan aku. Mereka kesepian, karena sudah 2 minggu tak melihat senyum dan tawamu embun”.

“ya, aku menyadarinya itu. Sahabat,,, maafin embun ya,,, maaf selama ini embun gak bisa merawat sahabat serutin kemarin. Itu karena kesehatan embun yg semakin berkurang. Dulu embun bisa berdiri sendiri, sekarang embun harus menggunakan tongkat, kursi roda dan bahkan teman. Teman seperti rei, yg bisa memapah embun. Thanks y rei..”

“eh,, ii iya, iya embun, sama sama.”

Sudah seharian kami di sini,, tanpa di sadari embun terlelap di pangkuanku. Menetes airmataku ketika melihat semua perubahan fisik yg terjadi padanya. Wajahnya yg pucat, tubuhnya yg semakin kurus, dan rambutnya yg semakin menipis, membuat aku kasihan. Kenapa harus embun yg mengalaminya? Tapi aku juga salut, tak pernah ada airmata di wajahnya. Dia sangat menghargai cobaan yg diberikan Tuhan kepadanya, dia selalu tersenyum, walaupun sebenarnya aku tau, ada kesedihan dibalik senyum itu.

“rei…” desahnya

“ia embun. Kamu dah bangun ya? Kita pulang sekarang yuk,,, “ ajakku ketika dia sadar dari mimpinya.

“aku mau di sini terus rei,, kamu mau kan nemenin aku. Aku mau menunggu embun datang membasahi tubuhku. Sudah lama sekali aku tak merasakannya”.

“tapi angin malam gak baik buat kesehatan kamu”.

“aku tau, tapi untuk terakhir kali nya rei,,, pliss…”.

“maksud kamu apa? Aku gak mau dengar kalimat itu lagi”.

“gak ada maksud apa-apa,,, kita gak tau takdir kan. Dah ah,, kalo kamu gak mau nemenin aku, gak apa-apa. Aku bisa sendiri”.

“gak mungkin aku gak nemenin kamu embun,, percayalah… aku akan selalu ada untukmu”.

“ gitu dong,, itu baru sahabat aku.” Ucapnya sambil melihat bunga-bunga di sekelilingnya.

“embun…”

“ya,,,”

“kamu suka dengan embun?”

“sangat. Aku sangat menyukainya. Embun itu bening, sangat bening. Dan bening itu menyimpan sejuta kesucian. Aku ingin seperti embun, bening dan suci. Menurutmu bagaimana?”

“aku juga mencintai embun. Mencintai embun sejak mengenal embun”.

“rei, kamu tau… aku ingin seperti embun. Embun yang bisa hadir dan memberi suasana beda di pagi hari. Embun yg selalu di sambut kedatangannya oleh tumbuhan”.

“kamu sudah menjadi embun yg kamu inginkan.”

“maksudmu?”

“tak ada”.

Aku sengaja merahasiakan perasaanku terhadapnya. Karena aku tau, tak ada kata “ya” saat aku menyatakan perasaanku nanti. dia tak mau pacaran, dan dia benci seorang kekasih, ntah apa alasannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Embun pun terlelap kelelahan di sampingku.

“embun,,,, embun,,,,,, bangun embun,, sekarang sudah pagi. Katanya mau melihat embun, ayo bangun” pujukku,, tapi tak kudengarkan sahutan darinya.

“ayolah embun, bangun. Jangan terlelap terlalu lama…” aku mulai resah, apa yg terjadi. Kurasakan dingin tubuhnya, tapi aku menepis fikiran negatif ku. Mungkin saja dingin ini berasal dari embun pagi.

“embun sayang,, ayo bangun. Jangan buat aku khawatir”. Lagi lagi tak kudengarkan sahutannya. Tubuhnya pucat, dingin, kaku,,. Aku mencoba membawanya kerumah sakit dengan usahaku sendiri. Dan,,, “ kami sudah melakukan semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkehendak lain. Embun sudah menghadap sang pencipta” itulah kata-kata dokter yg memeriksa embun yg membuat aku bagai tersambar petir. Aku lemah, jatuh, dan merasa bersalah. Kalau tak karena aku yang mengajaknya ke taman, mungkin tak kan seperti ini. Ya Tuhan, kenapa ini terjadi… aku tak sanggup.
***

Beberapa bulan kemudian….
Aku temui surat berwarna biru dan ada gambar embun di surat itu.

Teruntuk reivan alghibran
Embun…
Titik titik air bening yg jatuh dari langit
Dan membasahi kelopak bunga yg aku sukai.
Aku ingin seperti embun, yg bisa hadir di hati orang
Yg menyayanginya. Tapi aku tak menemui siapa orang itu???

Rei … makasih ya, dalam waktu terakhirku, kamu bisa menjadi embun di hatiku. Dan tak kan pernah aku lupakan itu. Rei,, maaf kalau sebenarnya aku suka sama kamu. Aku sengaja tak mengungkapkannya, karena aku tau.. sahabat lebih berharga di banding kekasih.

O ia rei,,, tolong rawat taman kita ya,, aku gak mau dia layu karena tak ada yg memperhatikannya lagi. Karena taman itu adalah tempat pertemuan kita pertama dan terakhir kalinya.
sekali lagi,, makasih dah jadi embun selama aku hidup dan tolong,, jadiin aku embun di hatimu ….

salam manis… embun azzula.

“Embun,,,kamu tau, pertama aku kenal kamu, kamu telah menjadi embun dihidupku, yang menyejukkan hatiku. Dan kamu adalah butiran bening yang selalu buat aku tersenyum, seperti embun yang selalu buatmu tersenyum.

Taman ini, bukan aku yg akan merawatnya, tapi kita. Dan taman ini tak akan pernah mati, karena kamu selalu ada di sini, di sini rumah mu.” Kalimat terakhirku ketika meletakkan setangkai bunga mawar yg aku ambil dari taman di atas pusaranya. Pusara yg terletak di tengah-tengah taman embun. Dan kunamai taman itu dengan nama EMBUN. embun.. yang tak kan pernah mati…

sumber : Novie An-Nuril Khiyar

Jumat, 09 November 2012

Tugas-3-Teori-Organisasi- Umum

E1. Pengertian Kepemimpinan?
Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:

1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).

2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).

3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).

4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.

5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).

Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan.

2. Sebutkan dan jelaskan tipe -tipe Kepemimpinan.

Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.
1) Tipe pemimpin Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:
• Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
• Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
• Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata
• Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
• Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya
• Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum)

2) Tipe Militeristis
Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat- sifat:
• Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
• Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
• Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan
• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
• Sukar menerima kritikkan dari bawahan
• Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan

3) Tipe Paternalistis
Yaitu seorang pemimpin yang:
• Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
• Bersikap terlalu melindungi
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
• Sering bersikap maha tahu.

4) Tipe Kharismatis
Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).

5) Tipe Laissez Faire
Yaitu seorang yang bersifat:
• Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap tercapai.
• Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota.
• Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.
• Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya

6) Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang bersifat:
• Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia
• Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
• Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya
• Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
• Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan
• Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
• Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.

Jumat, 02 November 2012

Biografi Wayne Rooney


Wayne Mark Rooney Lahir pada tanggal 28 Oktober 1985, Rooney dibesarkan di pinggiran kota Liverpool disebut Croxteth, tempat ia dan kedua saudaranya mengenyam pendidikan di De La Salle School. Rooney merupakan ujung tombak atau Penyerang (striker) dari klub inggris, Manchester United (Red Devils) dan Timnas Inggris (The Three Lions). Sebagai pemain, Rooney tidak hanya punya skill, kecepatan dan feeling gol yang tinggi, tetapi juga kekuatan fisiknya sangat prima. menggunakan nomor punggung 10 di MU, dan menggunakan nomor punggung 9 di Timnas Inggris.

Rooney memulai karirnya bersama klub Everton, bergabung dengan tim muda mereka pada usia sepuluh tahun dan kemudian terus naik pangkat setelah itu. Dia membuat debut profesional pada tahun 2002 dan gol pertamanya membuatnya menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Liga Premier pada saat itu. Dia bisa dengan cepat menjadi bagian dari tim utama Everton, menghabiskan dua musim di klub Merseyside. Sebelum awal Musim 2004-05 ia pindah ke Manchester United seharga £ 25.6 juta dan menjadi pemain kunci tim utama mereka. Ia telah bermain selama 65 kali di Everton dan mencetak 15 gol selama 2 tahun kariernya di Everton.

Wayne Rooney bersinar di Old Trafford pada September 2004, ketika melakukan debut pertamanya di setan merah dan menjaringkan hattrick ke gawang Fenerbahce. Moment ini sangat spesial dan tak terlupakan, dan langsung melejit menjadi idola Old Traford.


Kepindahannya dari Everton bukan sekedar penampilan gemilangnya di Everton, tetapi mengingat usia


yang masih muda, bakat, kemampuan mencetak goalnya. Roney memang sudah menjadi target United sejak lama sejak berusia 19 tahun. Debut pertamanya di Old Traford Rooney terbilang sukses besar. Dia mengakhiri musim dengan 19 gol dalam 48 pertandingan. Permainan gemilangnya di United membuat namanya mendapat tempat utama di tim nasional Inggris. Sven Gorran Erikson bahkan sampai memujinya sebagai Pelenya Inggris. Meskipun dalam piala dunia 2006 Inggris terbilang tidak sukses, namun kecemerlangan Roney berlanjut di kompetisi lokal. Dia dan United berhasil merebut Piala Carling.

Musim tahun 2007/08 kehadiran Cristiano Ronaldo sempat mencuri perhatian publik united dan pemberitaan tentang united, namun Rooney tetap konsisten dengan penampilan dan kesetiannya serta mampu menyumbangkan 18 gol di premier league, dan empat goal di level Eropa. Kehadiran tiga trio maut Roney,Tevez dan C.Ronaldo adalah salah satu faktor kunci setan merah dalam merengkuh titel 'Premier League dan kemenangan ganda di Liga Champions.


Suami dari Coleen McLoughlin ini terkenal tamperemental. Gaya mainnya ngotot. Pada Piala Dunia 2010 di Jerman, ia cedera menjelang akhir turnamen. Tahun 2000/10 Roney mendapat penghargaan individu sebagai “player of the Year oleh PFA (Asosiasi pemain profesional). Pada Bulan Oktober 2010 ia menandatangani kontrak baru selama lima tahun yang menjamin masa depannya di Manchaster United.

Referensi :

- http://www.goal.com/id-ID/people/england/1681/wayne-rooney/profile
- http://www.biografitokohdunia.com/2011/03/biografi-wayne-rooney.html
- http://www.bola.net/profile/wayne_rooney/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Wayne_Rooney

Sejarah Sepak Bola.


Sejarah Sepak Bola.
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina.Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari[8]. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.[8]
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari.Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365.Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah.Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut.Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer).Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia.Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.
Posisi Pemain
Penjaga gawang dalam sepak bola.
Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-4 orang pemain bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-3 orang penyerang. Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan lawan.[9] Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang berbeda dengan pemain lainnya.[9] Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk menghentikan serangan lawan.[9] Pemain tengah biasanya terdiri dari pemain tengah penyerang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan. Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.
Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan. Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman Barat ).
Aturan.
Lapangan permainan
Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak bola internasional yang digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120 meter dan lebar 65-75 meter. Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area gawang yang berupa persegi empat berukuran dengan lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter.Di bagian depan dari gawang terdapat area pinalti yang berjarak 16.5 meter dari gawang.Area ini merupakan batas kiper boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan pinalti atau tidak.
[sunting]Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua babak.[11] Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time.
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir). Pada akhir tahun 1990-an, International Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau gol perak (silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan.Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang, sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai pemenang.Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.

Pelanggaran
Wasit sedang memberikan kartu kuning.
Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah.Pertandingan akan dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam buku. Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola untuk mencegah gol, dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang.
[sunting]Wasit dan Petugas Pertandingan
Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan.Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola.Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapanganMasing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapanganMereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside.Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.
Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak. Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manager tim dengan wasit.Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan.Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.

Kejuaraan Internasional
Permainan sepak bola wanita.
Kejuaraan sepak bola internasional terbesar ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA).Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali dan dimulai di Uruguay pada tahun 1930.Pencetus ide tersebut adalah Jules Rimet, seorang pengacara dan pengusaha Perancis yang terinspirasi setelah menonton Olimpiade Paris tahun 1924.
Kompetisi international tertua di dunia adalah Copa America yang mempertandingkan tim-tim dalam wilayah Amerika Selatan setiap dua tahun sekali.Copa America pertama kali diadakan tahun 1916 dan diikuti oleh 10 negara yang akhirnya membentuk The South American Football Confederation (Conmebol).Untuk wilayah Amerika Utara, The Confederation of North, Central American and Caribbean Association Football (CONCACAF) menyelenggarakan kompetisi internasional setiap empat tahun sekali yang disebut Piala Emas CONCACAF.Di kawasan Asia, termasuk Australia dan Timor Leste negara-negara yang tergabung dalam Asian Football Confederation (AFC), mengadakan kompetisi internasional pertama tingkat Asia pada tahun 1956 di Hongkong yang disebut Piala Asia. Pada tahun 1960, kompetisi tingkat regional Eropa diadakan untuk pertama kalinya dengan nama European Nations' Cup yang kemudian disebut sebagai UEFA European Championship (Piala Eropa atau EURO).Di wilayah Oseania (meliputi Selandia Baru, dan berbagai Kepulauan Pasifik), kompetisi international setiap dua tahun dimulai sejak tahun 1996 disebut Piala Oseania.Untuk wilayah Afrika, kompetisi Piala Afrika mulai diadakan sejak 1957 di Khartoum.