Nama: Abhednego Widhitama.
NPM : 10111042
Kelas : 1KA41
BAB IV. Pemuda dan Sosialisasi.
PEMUDA DAN SOSIALISASI
Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang
masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat
melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di
Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan
kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan
perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda
Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat
membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di
masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses
sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses
hingga mencapai titik kulminasi.
1. INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
a. REMAJA
Adalah masa transisi secara psikologis dan sangat
problematis, dan mudah
di pengaruhi karena emosinya yang masih labil
sehingga mempunyai
penilaian yang belum mendalam terhadap norma, etika
dan agama
b. ANOMI REMAJA
Menurut Enoch markum : muncul akibat keanekaragaman
dan
kekaburan norma.
c.ORIENTASI MENDUA
MenurutDr.Male: adalah orientasi yang bertumpu pada
harapan
orang tua, masyarakat sering bertentangan dengan
keterikatan serta
loyalitas terhadap peer (teman sebaya).
d.PERAN MEDIA MASSA
Untuk memenuhi keinginan dan menyatakan identitas
diri.
Untuk membuktikan bahwa mereka bisa lepas dari orang
tua.
PEMUDA DAN IDENTITAS
•Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya
terbebani bermacam-macam
harapan.
•Mempunyai masalah yang bervariasi, terdapat proses
sosialisasi, dan
mempunyai potensi yang dapat dikembangkan.
Sosialisasi Pemuda
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna
terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian,
tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi,
seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah
masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum
tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan
kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini
sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan
menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya
gar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah
satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan
sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan
kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi
yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu,
sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan
dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan
kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi,
merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang
lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan
“aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula
timbulnya kedirian :
Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya,
yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan
dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya; atau
sebaliknya, ida disayangi, baik budi dandapt dipercaya
Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian
yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia
lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini
berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial
Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka
sosialisasi pemuda dimulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga,
tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal atau informal untuk berperan
sebagai mahluk sosial, mahluk individual bagi pemuda
Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses
sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan
standar yang terdapatdalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus,
proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat
atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan
pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan
kebudayaan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar